KARAWANG, AlexaNews.ID – Kekeringan mulai melanda Karawang. Sejumlah kawasan di kabupaten lumbung padi ini mulai kesulitan air. Bahkan, beberapa sawah mulai mengalami retak-retak, terancam gagal panen. Salah satu kawasan yang kini mengalami kesulitan air adalah Kampung Cibenda, Kecamatan Ciampel.
Di kampung ini, warga mengaku sangat sulit mendapatkan air bersih. Sumber-sumber air di kampung tersebut sudah mengering. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga harus membuat lubang sumur resapan, yang lokasinya cukup jauh.
“Kekeringan di sini sudah tiga bulan. Warga di sini membuat sumur resapan di sungai yang sudah kering. Jaraknya lumayan jauh dari rumah. Kami harus bergantian mengambil air. Karena di sumur resapan ini kan, warga ada yang mandi dan mencuci baju,” ujar salah satu warga setempat, Aep, saat ditemui AlexaNews.ID, Kamis, (24/8/2023).
Sedangkan untuk minum, sambung Aep, warga harus membeli air minum isi ulang. Menurut Aep, warga sekitar juga ada yang membeli air bersih. Namun, banyak warga yang tetap memilih mengambil air di sumur resapan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk minum kami beli air galon, sebab airnya kurang jernih. Sebenarnya, warga juga ada yang beli air bersih, harganya Rp100 ribu per 1000 liter. Tapi lebih banyak warga yang memutuskan mengambil air di sumur resapan. Mungkin harga segitu bisa dibilang mahal buat kami,” tutur Aep.
Aep berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dapat segera menurunkan bantuan air bersih kepada warga sekitar Kampung Cibenda. Lantaran, kekeringan yang cukup panjang itu, membuat aktivitas warga menjadi terhambat.
“Kami harap, pihak pemerintah bisa memberikan bantuan air kepada kami. Karena aktivitas jadi cukup terhambat. Kami harus antri mandi dan mengambil air di sumur resapan. Kalau air di sumur resapan habis, kami harus menggali lagi, lalu nunggu sampai keluar airnya,” tutup Aep. (Siska Purnama Dewi)