AlexaNews

Kisruh Makam Palsu di Petilasan Ki Gede Suropati, Warga dan Peziarah Sempat Bersitegang

CIREBON, AlexaNews.ID– Kisruh pembongkaran makam yang diduga palsu di petilasan Ki Gede Suropati, Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, sempat memicu perselisihan antara warga setempat dan seorang peziarah asal Jakarta. Konflik ini dipicu oleh informasi dari seorang tokoh agama, Gus Dalhar, yang menyebut dua makam di lokasi tersebut tidak berisi jenazah dan diklaim sebagai makam Ba’alawi, kelompok yang memiliki hubungan darah atau sanad dengan Nabi Muhammad SAW.

Warga Desa Tegalgubug menilai klaim tersebut berpotensi membelokkan sejarah leluhur mereka. Namun, perseteruan akhirnya berakhir damai setelah kedua pihak, bersama Gus Dalhar, bertemu untuk memberikan klarifikasi di hadapan para tokoh ulama setempat.

Ali Fiksi, seorang tokoh masyarakat, menyatakan bahwa konflik ini bermula dari unggahannya di media sosial yang menyebut makam di petilasan tersebut palsu berdasarkan informasi dari Gus Dalhar. Unggahan itu menyulut protes dari warga yang memastikan makam tersebut asli dan sudah ada sejak lama sebelum petilasan direnovasi pada 2019.

“Saat pendopo utama direnovasi, ada peziarah dari Jakarta yang membantu pembangunan. Dari situ muncul isu bahwa makam itu palsu dan diklaim sebagai makam Ba’alawi,” ujar Ali Fiksi, Senin (20/1/2025).

Sementara itu, H. Ali Said, peziarah asal Jakarta yang disebut-sebut sebagai aktor klaim makam Ba’alawi, membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku rutin berziarah ke petilasan Ki Gede Suropati tanpa maksud tertentu, selain berziarah dan memperbaiki bangunan yang sudah tidak layak.

“Saya jadi korban informasi yang tidak benar. Saya tidak punya niat selain berziarah. Tuduhan itu sangat meresahkan,” kata Ali Said.

Setelah melalui pendekatan kekeluargaan, kedua pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan kasus ini ke ranah hukum. Meski makam tersebut telah dibongkar pada 8 Januari 2025, asal-usulnya masih belum diketahui. Warga menyebut makam tersebut merupakan leluhur desa yang sudah ada sejak Tegalgubug berdiri.

Deni, salah seorang warga setempat, mengatakan pembongkaran makam ini bukan kali pertama terjadi akibat konflik sejarah asal-usulnya.

“Hasil kesepakatan tadi, makam yang dibongkar akan diberi batu nisan sebagai penanda. Meskipun identitas sejarahnya belum diketahui, kami meyakini makam itu adalah leluhur desa,” ujarnya.

Petilasan Ki Gede Suropati merupakan situs bersejarah di Desa Tegalgubug. Ki Gede Suropati adalah pendiri desa sekaligus tokoh penyebar Islam yang mendirikan Tegalgubug pada 1489. Situs ini berdiri di atas lahan seluas 600 meter dan menjadi tujuan ziarah dari berbagai penjuru daerah.

Hingga kini, petilasan Ki Gede Suropati tetap menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di wilayah Cirebon dan daya tarik bagi para peziarah. (Johan)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!