AlexaNews

Puncak Acara Kirab Seni Budaya dan Religi Desa Cibuaya Diisi Arak-arakan Hasil Bumi dan Wayang Golek

Karawang, AlexaNews.id – Masyarakat wilayah Kecamatan Cibuaya, khususnya Desa Cibuaya, menggelar puncak acara seni budaya dan religi dengan mengadakan pagelaran wayang golek dan arak-arakan sesaji berupa miniatur yang berisi kepala kerbau, serta berbagai macam hasil bumi yang diarak keliling desa.

Kepala kerbau kemudian dipendam di tanah halaman situs Lanang Cibuaya. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat pada tanggal 20 April 2024.

Meskipun warga merasa kecewa karena Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, tidak dapat hadir karena ada kegiatan lain, namun puncak acara arak-arakan kirab seni budaya dan religi disambut meriah oleh masyarakat wilayah Cibuaya, terutama Desa Cibuaya.

Acara arak-arakan ini diikuti oleh masyarakat Cibuaya dan dihadiri oleh Muspika Kecamatan Cibuaya. Puncak acara tersebut dimeriahkan dengan musik dorong dan lagu-lagu dangdut, serta diiringi oleh musik drumband dari siswa-siswi MTS Al-Faridiyah Cibuaya.

Kepala Desa Cibuaya, H. Ita Warsita, menjelaskan bahwa gebyar sedekah bumi kirab seni budaya dan religi bertema “Membangkitkan Seni dan Budaya yang Telah Lama Terlupakan”.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjadikan Desa Cibuaya subur dalam segi pertanian dan makmur dalam segi perdagangan, baik pertokoan maupun usaha kecil menengah (UKM) yang sedang mengalami penurunan.

Camat Cibuaya, Agus Somantri, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan positif untuk menggugah kembali kesadaran akan jati diri desa. Kehidupan desa adalah tentang gotong royong dan menggali potensi desa melalui kebersamaan antar komponen yang ada.

“Saya berharap melalui kegiatan hajat bumi ini, kita memohon kepada Allah SWT agar kegiatan pertanian khususnya di Desa Cibuaya dapat memberikan hasil yang berlimpah, tanpa gangguan, sehingga panen dapat dinikmati dan berdampak pada kesejahteraan,” ucap Agus Somantri.

Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat Desa Cibuaya. Pedagang kecil dapat berjualan di sekitar desa selama tiga hari ini, dan barang dagangannya dibeli oleh masyarakat yang berkunjung atau menikmati kegiatan ini. (Ahmad Saleh)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!